Example 468x60

May Day 2024 di Balikpapan, Ini Tuntutan Buruh

MAYDAY 2024: Aksi demo di depan Gedung DPRD Balikpapan yang berujung ricuh, pendemo terima pukulan, tendangan dan tembakan gas air mata dari aparat.

Tanahborneoku.com, BALIKPAPAN – Momentum Hari Buruh (May Day) 2024, ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja melakukan aksi orasi peringatan May Day di Bundaran Karang Anyar (RDMP JO) dan depan kantor DPRD Balikpapan, Rabu (1/5/2024).

Dari aksi itu, ada beberapa tuntutan para buruh, salah satunya meminta Peraturan Daerah (Perda) Ketenagakerjaan segera direalisasikan.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia DPD Kalimantan Timur (Kaltim), Agus mengatakan, bahwa ada lima tuntutan yang di minta para buruh. Diantaranya, meminta undang-undang umnibuslow dicabut, mengawal ketat dana BPJS ketenagakerjaan senilai Rp700 triliun.

Kemudian, meminta Perda Ketenagakerjaan segara direalisasikan, hapus sistem perbudakan jaman moderen, tindak tegas pengusaha yang tidak menjalankan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, seperti pembayaran THR, kerja tanpa kontrak kerja, sistem pemberian gaji yang tidak sesuai dengan standar UMK dan diskriminasi dan intervensi kepada pekerja.

Tak hanya itu, menurut Agus banyak proyek strategis nasional di Kota Balikpapan, dan Kalimantan timur, justru lebih banyak melibatkan tenaga kerja asing atau pun tenaga kerja dari luar daerah.

“Kami tahu banyak project yang ada di Balikpapan dan Kaltim, jadi tolong harus ada kebijakan khusus yang memuat prioritas anak daerah harus terpenuhi,” terang.

Selain itu, ia juga mendorong pihak DPRD Balikpapan untuk segera mengesahkan Perda ketenagakerjaan, agar para pelaku usaha menerapkan penyerapan tenaga kerja lokal.

Berujung Ricuh, Pendemo Terima Pukulan, Tendangan dan Tembakan Gas Air Mata

May Day di depan Gedung DPRD Balikpapan. Puluhan mahasiswa turun kejalan. Aksi tersebut pun berujung kericuhan antara pendemo dengan aparat kepolisian yang berjaga. Sejumlah mahasiswa mengklaim mendapat tindakan pemukulan dan tembakan gas air mata.  Sehingga dilarikan ke Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Balikpapan untuk mendapat pertolongan.

Koordinator Lapangan (Korlap) pengunjuk rasa, Ulil Amri mengatakan bahwa sejumlah mahasiswa mengalami luka fisik dan sesak nafas. Karena mendapatkan pukulan dan tendangan serta tembakan gas air mata dari oknum aparat.

“Kejadiannya begitu cepat dan tidak terduga. Di saat kami melakukan orasi menyampaikan tuntutan terkait dengan hari buruh, serta dengan membakar ban bekas, tiba-tiba saja seorang petugas menendang rekan kami hingga terluka,” tuturnya.

Tindakan oknum kepolisian tersebut akhirnya menyulut emosi massa yang coba meneriakkan kekesalannya. “Jadi setelah kami protes dengan berteriak lantang, justru beberapa rekan kami kembali mengalami tindakan pemukulan hingga dengan penembakan dengan gas air mata,” ungkapnya.

Karena mendapatkan tindakan represif, mahasiswa akhirnya memilih untuk membubarkan diri sekaligus memastikan masa yang tengah berada di kantor PMI. Dia sangat menyayangkan tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian.

Ulil menerangkan padahal mahasiswa hanya ingin menyampaikan aspirasi dengan 5 tuntutan yang harus ditandatangani oleh pemerintah. “Kami tidak berhenti sampai disini saja. Selanjutnya kami melakukan konsolidasi dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya, untuk gerakan selanjutnya agar beberapa poin tuntutan kami diterima dan direalisasikan Pemkot dan DPRD Balikpapan. Mengingat hingga saat ini masih banyak buruh yang bekerja jauh dari kata layak” tuturnya.

Adapun tuntutannya yaitu pertama, penuhi hak upah para pekerja; kedua, tindak tegas perusahaan yang tidak terdaftar di Disnaker; ketiga, tegakan Perda Nomor 5 Tahun 2023; keempat, segera revisi PP No 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan; kelima, mendesak pemerintah kota segera mengadakan sertifikasi keterampilan bagi SLTA/sederajat. (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *