Example 468x60
PPU  

Pelayanan Belum Optimal, RSUD Sepaku PPU Kekurangan Dokter Spesialis

Kepala Dinkes PPU, dr Jansje Grace Makisurat. (Istimewa)

Tanahborneoku.com, PENAJAM– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kecamatan Sepaku yang sudah beroperasi membutuhkan dokter spesialis.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dr Jansje Grace Makisurat mengatakan, saat ini Dinkes sedang mengupayakan terkait empat dasar pelayanan RSUD tipe D tersebut.

Setelah diresmikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Zainal Arifin, beberapa bulan lalu di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, hingga saat ini masih belum dapat mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat, khususnya terkait minimnya peralatan medis dan dokter spesialis.

Ia mengatakan, pembangunan gedung B RSUD Sepaku empat lantai telah selesai, namun pemerintah daerah masih perlu mempersiapkan tenaga spesialis yang memadai.

“Gedung B sudah selesai, tapi harus diisi, kalau tidak ada isinya percuma, tidak bisa juga kita memberikan pelayanan yang optimal, terlebih lagi tahun ini akan diisi beberapa peralatan kesehatan,” ujarnya, Jumat (4/3/2025)

Grace menyampaikan, pembangunan RSUD yang sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut, belum bisa dikatakan optimal dalam pelayanan.

Khususnya pelayanan terhadap masyarakat karena hingga saat ini terkait peralatan medis serta kebutuhan akan tenaga spesialis seperti dokter bedah dan dokter anestesi belum terpenuhi.

“Selain alat kesehatan, karena di sana beberapa tenaga spesialis itu belum ada jadi kita belum bisa optimalkan kamar operasi yang sudah ada, karena dokter bedah dan anestesi belum ada, itu yang sedang kami perjuangkan,” ulasnya.

Ia menyebutkan beberapa fasilitas gedung B RSUD Sepaku seperti kamar operasi kemudian Intensive Care Unit (ICU), Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care (PICU) serta beberapa tempat tidur untuk rawat inap.

“Tapi kalau untuk kegiatan operasi kamar bedah belum ada,” ucapnya.

Minat CPNS untuk Tenaga Medis Kurang

Menurut Grace, standar RSUD tipe D setidaknya harus terpenuhi empat dasar yaitu pelayanan medik umum, gawat darurat, medik spesialis dasar, dan keperawatan dan kebidanan.

“Tapi kan dokter bedahnya belum ada, anestesinya belum ada sehingga ada kesulitan tersendiri,” keluhnya. 

Grace menjelaskan, bahwa selama ini RSUD Sepaku masih mengandalkan tenaga kontrak dengan pegawai RSUD Ratu Aji Putri botung (RAPB) maupun RSUD Samboja.

Grace mengatakan, bahwa pemerintah sudah membuka peluang untuk formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), namun belum ada yang berminat.

“Kemarin penerimaan PPPK tidak ada yang ikut, CPNS juga tidak ada yang ikut. Ada satu tapi sudah pegawai honor dan diterima,” tambahnya.

Ia berharap, ke depan kemungkinan perlu trik khusus dari pemerintah daerah mendorong minat para tenaga medis supaya mau bertugas di daerah. (*/ant/dwn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *