Example 468x60
PPU  

Festival Nondoi Belian Adat Paser Diresmikan Pj Bupati PPU

PELESTARIAN BUDAYA: Tarian Dayak Tradisional pada Festival Nondoi Belian Adat Paser. (istimewa)

Tanahborneoku.com, PPU– Festival Nondoi Belian Adat Paser yang dipusatkan di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau, Nipah-nipah Km 9, Kecamatan Penajam, Senin, 28 Oktober 2024 diresmikan Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Zainal Arifin.

Kegiatan tahunan yang diselenggarakan Pemkab PPU melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) ini bekerja sama Lembaga Adat Paser (LAP), bertujuan menjadi wadah pelestarian budaya Paser.

Festival Nondoi Belian tidak hanya menyuguhkan tarian, musik tradisional dan pertunjukan seni, namun juga upacara adat yang sarat makna.

Upacara adat yang digelars sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan pengingat akan nilai-nilai luhur budaya Paser.

Pj Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, menyampaikan bahwa melalui festival ini, adat budaya asli tradisional yang mengandung banyak karakter bangsa untuk tetap dapat dilestarikan.

Lebih lanjut, Ia mengungkapkan harapannya agar Festival Nondoi Belian dapat menjadi wadah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat PPU.

“Mudah-mudahan ini juga menjadi modal kita untuk menjaga solidaritas, menjaga kondusivitas, serta menjaga silaturahmi,” ucapnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan gagasannya untuk mengembangkan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau menjadi pusat kebudayaan yang lebih besar.

Oleh karena itu, ia menekankan, pemerintah Kabupaten PPU berkomitmen untuk terus mendukung upaya pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata berbasis budaya.

“Ada banyak ruang kosong di belakang (rumah adat), mungkin nanti kita bisa mewujudkan ruang ini, menjadi ruang interaksi antar budaya yang ada di nusantara,” ujarnya.

Ia berharap, dengan adanya penambahan ruang interaksi antar budaya, akan semakin memperkaya khazanah budaya di Kabupaten PPU dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Dengan demikian, Festival Nondoi Belian tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat identitas dan karakter masyarakat PPU. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *