Tanahborneoku.com, PPU– Sebanyak 517 kepala daerah, yang terdiri dari 38 gubernur, 416 bupati, dan 98 wali kota, hadir dalam rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/08/2024).
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada seluruh kepala daerah yang hadir di IKN. Ia menjelaskan IKN dibangun sejak 2021 dan diperkirakan selesai sekitar 10 hingga 15 tahun ke depan.
“Jadi masih panjang. Kalau bapak ibu bupati tadi melihat, itu baru awal. Jangan keliru, ini belum selesai, baru dua puluhan persen,” ujarnya.
Dalam kesempatannya, Presiden menekankan dua isu krusial, yang pertama mengingatkan pentingnya realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Ia menyoroti rendahnya realisasi belanja yang mencapai 31 persen di kabupaten/kota dan 41 persen di tingkat provinsi.
“Uang beredar di kabupaten Bapak, Ibu semuanya sangat rendah. Kalau peredaran uang rendah artinya daya beli juga enggak kuat. Segera keluarkan,” tegasnya.
Kedua, menyinggung Pilkada serentak. Presiden Jokowi meminta agar anggaran Pilkada segera diselesaikan dan keamanan dipastikan untuk segera bersinergi kepada Kapolda atau Kapolri.
“Koordinasikan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) karena ini belum pernah kita memiliki pengalaman untuk melaksanakan Pilkada serentak,” katanya.
Selain itu, Presiden mengapresiasi kinerja para kepala daerah dalam menjaga inflasi nasional yang sebelumnya diangka 2,58 persen turun menjadi 2.13 persen.
”Terima kasih kepada seluruh gubernur, bupati dan wali kota. Inflasi kita pada posisi yang sangat baik dibanding negara-negara lain, yaitu inflasi rata-rata nasional diangka 2,13 persen,” ungkapnya.
Presiden Jokowi juga berharap kepada seluruh kepala daerah agar dapat meniru hal-hal baik yang ada di Ibu Kota Nusantara. Sehingga dapat diterapkan didaerah masing-masing sesuai dengan keunggulan wilayahnya.
Dalam rakor tersebut Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju turut mendampingi presiden. (*)