Example 468x60

Universitas Mulia Sukses Libatkan 30 Negara Digelaran ICSINTESA dan SEMINASTIKA

SUKSES: Ratusan peserta hadir dalam acara pembukaan International Hybrid Conference yang didalamnya dirangkai ICSINTESA dan SEMINASTIK 2024 di Gedung Cheng Ho - Kampus Universitas Mulia, Jumat (12/7/2024).

UNIVERSITAS Mulia Balikpapan untuk keempat kalinya menggelar International Hybrid Conference yang didalamnya dirangkai International Conference of Science, and Information Technology in Smart Administration (ICSINTESA) dan Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SEMINASTIKA) 2024 di Gedung Cheng Ho – Kampus Universitas Mulia selama 2 hari, Jumat (12/7/2024) dan Sabtu (13/7/2024).

Rektor Universitas Mulia, Prof Dr Ir Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si mengatakan seminar ini adalah acara bergengsi tahunan persembahan Universitas Mulia sejak berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pengembangan teknologi berkelanjutan dalam penelitian dan pendidikan. “Ini pertemuan pemikiran yang luar biasa. Kita berkumpul di sini bukan hanya sebagai akademisi, praktisi, namun sebagai arsitek masa depan, yang siap berada di garis depan inovasi,” katanya.

“Kegiatan yang diadakan secara hybrid ini diharapkan akan menjadi wadah bagi kalangan akademisi internasional untuk dapat berkolaborasi saling berbagi ilmu, dan penelitiannya di bidang sains dan teknologi,” ucapnya.

Menurutnya tema yang diusung lebih dari sekedar slogan. Ini adalah seruan nyata untuk bertindak, sebuah ajakan untuk berkolaborasi dan memanfaatkan keajaiban teknologi saat ini untuk menciptakan dunia yang lebih baik. “Semoga dari seminar ini menciptakan teknologi untuk menemukan solusi terhadap isu-isu global yang terjadi,” ucapnya.

“Jadi mari berani bermimpi. Mari berkomitmen untuk menciptakan teknologi, inovasi dan berkolaborasi yang tidak hanya maju, namun beretika dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Kemajuan yang mempunyai tujuan,” ungkapnya.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Balikpapan, Dr Agung Sakti Pribadi, SH, MH mengatakan ini kegiatan yang paling optimal dibanding kegiatan sebelumnya, karena pesertanya ada 32 negara yang menyerahkan materinya dari 155 materi artikel yang dikirim ke Universitas Mulia. “Tentu saja dari materi artikel yang masuk  kita ingin mencari apa yang bisa kita sinergikan dengan kota Balikpapan atau kampus,” katanya.

Dikatakan Agung Sakti, jangan sampai materi dari semua jurnal-jurnal yang ada jadi bahan bacaan saja, tapi tidak bisa diimplementasikan. Dimana target kita kedepan semua sudah mulai mengimplementasikan apapun hasil yang terbaik yang langsung diterapkan.

“Jangan sampai hasil kajian ini hanya bagian dari teoritis saja tapi implementasinya harus jalan. Kuncinya sekarang adalah bagaimana mengimplementasikan penelitian-penelitian yang mereka lakukan bisa dimanfaatkan, setidaknya untuk kota atau untuk Indonesia,” ungkapnya.

Kemudian kata Agung Sakti, dari kegiatan ini juga diharapkan bisa terjalin kerjasama antar perguruan tinggi. “Untuk itu dari semua pelaksanaan seminar yang sudah 4 kali digelar ini, harapannya terjadi kerjasama di bidang penelitian,” harapnya.

Atas kegiatan ini, Badan Riset Inovasi Daerah Kaltim, Fitriansyah mewakili pemerintah daerah mengapresiasi dan menilai kegiatan ini sangat baik. Sebagai wujud dari kolaborasi, koordinasi dan juga sinkronisasi antar stakeholder baik itu dari segi pemerintahan, akademisi maupun prevate sektor atau pun dari pihak-pihak lainnya untuk mencapai tujuan akhir yaitu sustainable development goals atau jadi tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

“Ini tematiknya sangat unik karena terkait sistem dan teknologi informasi yang saat ini sangat berkembang jauh terutama tantangan-tantangan administrasi di pelayanan publik disemua sektor,” katanya.

“Semoga dari kegiatan ini bisa memberikan rumusan formulasi kebijakan yang bisa diberikan kepada semua stakholder baik dari sudut sains, goverment  maupun private sektor bisnis dan industri dan yang paling penting untuk kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.

Fitriansyah menambahkan sekaligus menanggapi isu pentingnya keamanan informasi, dimana Indonesia di minggu-minggu kemarin diserang oleh heaker yang meminta tebusan.  

Untuk dirinya memberikan saran di conference ini untuk mendiskusikan terkait keamanan dan informasi disemua sektor administarsi publik. “Ini sangat penting untuk kita jaga bersama, karena tidak hanya mengancam ketahanan nasional kita termasuk juga mengancam data personal pribadi yang dapat merugikan semua pihak,” ungkapnya.

Sementara Ketua Panitia, Rizki Zulkarnain menjelaskan, di kegiatan ini ada 158 paper yang lolos dari 444 paper yang submit dari 30 negara yang bergabung dalam acara. “Jadi ada kurang lebih 30 negara yang mengikuti kegiatan secara hybrid dan ini merupakan acara yang terbesar di Kaltim,” katanya.

“Dengan tujuan untuk sama-sama praktisi dan akademisi membicarakan perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan administrasi,’ sambungnya.

Dijelaskan ada 4 keynote speaker yang dihadirkan, ada Prof VicenteAquino Pitogo, DIT dari Dean of  Faculty Computer Science-Carage State University, Philipina.

Prof Shi-Jin Hong, Ph.D dari National Taiwan University of Science and Tecnology Taiwan. Prof Dr Suyanto, ST, M.Sc dari Universitas Telkom Bandung dan Dr Agung Sakti Pribadi selaku Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Balikpapan.

Adapun negara yang berpartisipasi selain Indonesia ada Filipina, Thailand, Malaysia, Australia, Italia, Iran, Nigeria, Palestina, Taiwan, China, Egypt, Irak, Irlandia, Maroko, Belanda, New Zealand, Rusia, Somalia, Amerika Serikat, Bangladesh, Kanada, Etiopia, Spanyol, Sri Langka, Turki, Uni Emirat Arab, Yaman, India, Vietnam, Afganistan dan Peru. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *